Pengunjung Gue

Monkey Statistik @..@

Rumah Dijual

Kamis, 20 Desember 2012

What A Wonderful Night :)



Malam yang menakjubkan. Malam yang penuh kisah. Malam yang penuh arti.

Itulah tweet gue beberapa malam yang lalu. 

Bukan tanpa sebab gue ber tweet seperti itu.

Di malam itu, gue dapet sebuah kisah yang membuat gue tersenyum. Bukan kisah yang ceria dan bukan juga kisah yang bahagia. Gue tersenyum karena gue masih bisa mendengar kisah seperti itu, yang membuat gue semakin bersyukur sama Sang Pencipta. Gak perlu gue ceritakan apa kisah itu, karena adalah janji gue dengan si narasumber untuk tidak menceritakan pada siapa pun lagi :p *termasuk mem posting di sini.
Intinya, kisah hidup lo itu jangan dianggap paling buruk sedunia –yang bikin mencerca dan menghujat diri sendiri—dan juga jangan menganggap kisah hidup lo itu paling bahagia dan paling senang di dunia –yang bikin lo bisa ga menghargain orang lain--. 

Di malam itu,  gue sempet bersyukur sama Tuhan, karena gue masih bisa dapet kisah hidup seseorang lagi. mungkin aneh, tapi gue seneng dengan kisah2 hidup seseorang. 

FYI, sekitar tahun 2008, dimana gue tertarik dengan dunia fotografi, hobbi gue pun bertambah: senang  dengan kisah hidup seseorang. :) 

 Ada kenikmatan tersendiri dengan tahu kisah hidup seseorang itu. Pertama, lo bakal sangat sangat merasa bersyukur atas semua yang Tuhan kasih. Kedua, lo bakal ngerasa sangat sangat payah dan malang. Ketiga, lo bakal tau kalau dunia itu luas, dunia itu dipenuhi dengan berbagai macam masalah yang berbeda beda.

Di suatu malam yang menjelang larut itu…

Gue berbagi kisah dengan seorang manusia, cowok, masih muda (ga beda jauh sama gue :p) dan kisah hidupnya, tidak terduga. Hehehehe. *adalah janji untuk ditepati dengan tidak menceritakan lagi :p. Kisahnya menarik walaupun bukan kisah yang ceria. Kisah hidupnya membuat gue membuka lebar mata dan hati gue tentang kehidupan, tentang hidup di lingkungan sosial dan mencintai diri sendiri.

Ketika lo ngerasa payah banget dan useless , lo ga bisa menyalahkan siapa pun -- termasuk menyalahkan diri sendiri--. Apalagi menyalahkan Tuhan. Ga ada yang salah. Yang salah itu adalah sikap kita yang selalu menyalahkan semuanya. Menyalahkan keadaan, menyalahkan Tuhan kenapa lo dilahirkan, menyalahkan diri sendiri kenapa lo seperti ini lah, seperti itu lah. Itu jelas salah. Mending lo berhenti menyalahkan apa pun dan move on. Itulah yang selalu gue lakukan kalau gue payah banget dan ingin menghujat diri sendiri. Gue selalu berusaha berhenti menyalahkan apa pun dengan berpura2 semua ini akan berakhir (walaupun gue ga tau berakhir nya kapan). 

Masih ada orang yang butuh gue, masih ada orang yang tersenyum buat gue, masih ada orang yang sayang gue walopun hanya satu orang. Satu orang ini aja masih senyum, sayang dan  butuh gue banget, masa gue sendiri masih menghujat dan membenci diri sendiri? 

Malam semakin larut dan waktu itu kami pun masih berbagi kisah…

Kesendirian itu bukan jalan keluar. Ya, walaupun gue senang sendiri untuk di waktu-waktu tertentu, tapi kalau di waktu –waktu tertentu juga  gue butuh teman untuk berbagi. Kesendirian itu malah membuat lo menutup semua akses bantuan, ya…walaupun ngerasa ga butuh bantuan tapi sesungguhnya manusia hidup butuh bantuan. Bantuan yang paling simple itu adalah: mengobrol dengan semua orang :)
 
Awalnya gue benci dengan yang namanya basa basi, tapi lama-lama basa-basi itu jadi biasa untuk memulai obrolan menarik. Dari basa basi itu, gue bisa tau kalau gue bukan makhluk Tuhan paling payah di dunia atau gue bisa tau kalau gue jadi orang payah ga sendiri atau orang payah di dunia itu macam-macam jenisnya, dan gue masuk yang mana? :D. Menyenangkan dengan diawali basa-basi..

Mata gue sudah ga kuat buat tidur, tapi kami masih tetap berbagi kisah…

Dengan mengobrol seperti ini, gue masuk ke kehidupan si cowok muda ini. Begitu pun sebaliknya.  Si cowok muda ini pun masuk ke kisah hidup gue. Kami pun masuk ke dalam kisah kehidupan satu sama lain.  Secara ga langsung juga, pertanyaan-pertanyaan gue tentang sikap dia yang selama ini gue liat pun terjawab. Gue bahagia,  mengobrol selama beberapa minggu di dunia maya (chating by phone) mengalahkan mengobrol selama 4 bulan di dunia nyata. Gue tau lebih dalam sama cowok muda ini di dunia maya, tapi ketika di dunia nyata seakan-akan gue ga kenal dia. Hanya tau nama, wajah dan megang posisi apa di kantor. :D

Mata gue ga bisa nolak buat merem,  hp masih digenggam dengan posisi jari siap untuk mengetik tapi pelan gue berkata:
What a wonderful night.

Sebelum bener2 tertidur, gue pun berkata sama Tuhan: Terima kasih untuk malam ini. Ini malam terindah kedua buat gue karena gue tau kisah hidup seorang manusia (lagi). 

akhirnya gue pun terlelap tidur.... :)

*sedikit lebay sih, tapi ini serius :)... See ya...