Pengunjung Gue

Monkey Statistik @..@

Rumah Dijual

Minggu, 04 Maret 2012

Story About Love 1

Postingan kali ini kaya suasana hati gue, galau. Postingan kali ini bukan postingan kaya biasanya, untuk pertama kalinya dalam blog gue, gue mosting suatu cerita pendek. Tentunya hasil karya sah gue! hehhe. Dari dulu emang gue suka nulis cerpen, tapi sejak 7 tahun yang lalu gue berenti nulis cerpen. Alasannya simpel dan ga macem2: ga ada ide dan ga mud, hahha. Semakin nambah umur, gue semakin males nulis cerpen yang penuh dengan khayalan2 yang ga se indah kehidupan nyata. Huft...

Eh iya, tulisan yang bakalan gue posting kali ini gue ambil dari notes Facebook tahun 2009, berdasarkan pengalaman lagi XD. Respon dari temen2 yang gue tag in, bagus kok. Tapi kata temen yang kuliah sastra Indonesia, pemilihan diksi yang monoton. Ya maklumlah, tahun 2009 kan gue masih labil dan masih polos, hahha, ga nyambung yah jawabannya....hahha. Okay, tanpa banyak lagi kegaringan-kegaringan yang gue buat, langsung ajah deh gue cantumin hasil karya gue dengan judul--> Mein Fehler? (kesalahan gue?)

“Aku mencintainya, Tuhan. “ Lirihnya “Aku mencintainya. Tapi dia tidak akan pernah mencintaiku.” Tambahnya. Ternyata sudah ada seseorang yang berada di sisi lelaki yang ia cintai. Dia tahu, kalau hal ini ga boleh terjadi. Mencintai orang yang sudah memiliki kekasih adalah kesalahan besar. Dan dia tidak pernah membayangkan apa yang selama ini dia hindari akhirnya terjadi juga pada dirinya. Tapi semuanya sudah terjadi. Tidak ada seorang pun yang tau kecuali dirinya dan Tuhan. “Ini semua sudah kehendak Tuhan. Ini adalah anugerah Tuhan.” Hiburnya dalam hati.
Hampir tiap hari dia dan lelaki yang ia cintai masih suka saling berkomunikasi. Baik itu SMS an atau pun saling telfon-telfon an. Banyak hal yang mereka obrolkan. Curhat, saling ngasih saran atau sekedar ‘say hi’. Dia tidak mau tau hubungan lelaki itu dengan kekasihnya, yang penting dia merasa bahagia saat bersama dengan lelaki yang ia cintai itu.
“Tuhan, maafkan aku. Tapi aku mencintainya.” Katanya dalam hati.
Suatu saat dia melihat lelaki yang ia cintai itu sedang bermesraan dengan kekasihnya. Dia merasakan sakit yang sangat perih. Semakin lama semakin sakit. Dia menahan rasa sakit itu. Tapi lama-lama tidak tertahan, dan air mata mulai membasahinya.
“Aku sakit. Begitu sakit. Tapi entah kenapa aku tidak bisa membuang rasa cinta ini. Malah aku semakin menginginkannya. Tuhan, maafkan aku.” Lirihnya pelan sambil terisak tak henti-hentinya.
Lama dia sengaja tidak berkomunikasi dengan lelaki yang ia cintai itu. Berharap dia bisa menghilangkan lelaki itu dari pikiran dan hatinya. Tapi tidak mudah menghilangkan begitu saja. Lelaki yang ia cintai itu sengaja menghubungi dia lagi. Dia ragu ragu untuk menerimanya. Tapi setelah dipikir pikir “ tidak ada salahnya berhubungan lagi dengannya”
Dia dan laki laki yang ia cintai itu mulai seperti dulu lagi. Curhat, saling kritik, saling ngasih saran, dan aktivitas lain yang membuat ia senang. Sekarang dia merasa tidak ingin menghilangkan lelaki yang ia cintai itu dari hatinya.
“Tuhan, aku ingin memilikinya. Bisakah?”
Dengan hati yang berbunga-bunga dia ingin bertemu dengan lelaki yang ia cintai itu, tapi apa yang terjadi? Lagi. Dia melihat lelaki yang ia cintai itu sedang bermesraan dengan kekasihnya. Sakit yang begitu sangat kembali muncul. Dadanya sakit menahan rasa sakit yang tidak bisa dikeluarkan. Air matanya jatuh, tapi tidak setenang dulu. kali ini lebih banyak. Tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Pergi dari situ atau tetap disitu. Dia diam seperti patung yang dibasahi air matanya. Tidak ada kata-kata yang keluar, bahkan suranya pun tidak bisa keluar. Dia hanya bisa diam. Diam. Diam dan diam.
“Tuhan, kali ini benar-benar menyakitkan. Aku tidak kuat”
Dengan hati yang penuh keyakinan, dia berusaha menghilangkan perasaan ini. Membawa pergi lelaki yang ia cintai itu dari hatinya.
Kemudian dia jatuh cinta pada seorang cowok. Bukan sebagai pelarian, tapi benar-benar suka pada cowok itu. Tapi tiba-tiba lelaki yang ia cintai itu kembali menghubingi dia. Kali ini bukan bahagia yang ia rasakan, tapi kesal.
“Kenapa kesini? Kenapa padaku? Aku bukan kekasihmu. Kekasihmu disana. Aku bukan siapa siapa mu. Aku tidak memiliki rasa yang dulu lagi. Aku telah menghilangkanmu. Dulu aku ingin memilikimu, tapi tidak mungkin. Walaupun begitu aku masih tetap menyayangimu. Tapi aku sadar, aku tidak mau hatiku sakit terus menerus. Ingin memilikimu, tapi sangat tidak mungkin dapat terjadi. Akhirnya aku memutuskan kalau kau harus pergi dari hatiku.” Dia berkata dengan penuh emosi.
“Tuhan, apa aku benar mengatakan ini semua?” batinnya berkata.
Lelaki yang ia cintai itu diam. Dan tak lama berkata “ Aku suka kamu. Aku ingin kau di sisiku. Kamu ramah, menarik dan menyenangkan. Aku nyaman saat berada di sisimu.”
Dia berkata, “ sebenernya kamu masih tersimpan 1% di otakku, tapi aku tidak mau jumlah itu jadi bertambah. Jadi, jangan menghubungiku lagi.”
Dalam hati dia berkata “aku tahu saat ini kamu masih bersama kekasihmu itu. Walaupun kau tidak mengatakannya, aku tahu itu. Aku tidak mau menyakiti hatiku dan kekasihmu itu. Aku tak mau dua duanya tersakiti.”
Lelaki yang ia cintai itu lalu berkata, “ Oke kalau kamu ingin begitu. Aku akan tetap disini dan kau tidak akan aku biarkan menghilang. I always miss u.”
Dan lelaki itu pun pergi.
“ I always miss u too.” Lirih dia dan air matanya meleleh turun
“Tuhan, inikah yang terbaik? Inikah yang harus aku lakukan? Tuhan, kau berkehendak atas segala sesuatunya.”

Bandung, 26.11.2009. 


Emang itu pengalaman gue, tapi gue tambah2 lagi sih biar dramatis, hahhaha. Kalau gue baca lagi cerita itu, bikin flash back ke 3 tahun yang lalu :( akhirnya gue galau deh, hehhe.
Okay, that's the first story about love in my blog. ^^ Keep on my blog!